Green Logistics Tax: Solusi Pajak untuk E‑Commerce Ramah
22 Oktober 2025 • Ben Asmadeus

Badan Pusat Statistik mencatat nilai transaksi e‑commerce Indonesia pada 2023 mencapai Rp1,100,87 triliun, naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini meningkatkan peran belanja daring dalam pola konsumsi masyarakat. Namun, peningkatan volume pengiriman menimbulkan tekanan fiskal dan lingkungan.
Data WRI menunjukkan sektor transportasi menyumbang 27% emisi nasional, dengan mayoritas berasal dari bahan bakar fosil. Laporan Accenture mencatat bahwa layanan last‑mile menyumbang 53% biaya pengiriman dan 41% jejak karbon rantai pasok. Pemerintah mempertimbangkan Green Logistics Tax yang menggabungkan insentif seperti superdeduction untuk armada listrik dan restitusi PPN cepat, serta pungutan mikro Rp200‑1.000 per paket untuk layanan instan dan kemasan non‑daur ulang.
Jika diterapkan, pajak ini dapat menurunkan emisi transportasi dan mengurangi limbah kemasan, sekaligus menambah penerimaan negara. Skema pengecualian bagi paket di bawah Rp100.000 dari UMKM mikro serta insentif bagi konsumen yang pilih pickup point diharapkan melindungi kelompok kecil. Kebijakan ini selaras dengan regulasi kendaraan listrik dan rencana cukai plastik, memperkuat agenda lingkungan nasional. Baca sumber lengkap di news.ddtc.co.id (https://news.ddtc.co.id/komunitas/lomba/1814625/green-logistics-tax-solusi-untuk-e-commerce-yang-ramah-lingkungan).
Sumber: DDTCNews