Dirjen Pajak Bimo Wijayanto Bahas Pajak Film dengan Luna Maya

Pada 17 Oktober 2025, Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengadakan pertemuan di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, bersama tokoh film Luna Maya, Deddy Mizwar, serta perwakilan asosiasi produsen film. Pertemuan dihadiri pula perwakilan Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), dan Asosiasi Pengusaha Film Indonesia (APFI).

Agenda utama membahas perbedaan perlakuan pajak antara film buatan dalam negeri dan film impor, termasuk isu keadilan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak barang dan jasa tertentu (PBJT). Regulasi yang relevan meliputi Peraturan Menteri Keuangan No 121/2015 dan No 197/2013 serta Undang‑Undang No 1/2022, yang menetapkan tarif bea masuk 10 % untuk film non‑tangible dan mekanisme PPh Pasal 22 bagi importir.

Dirjen Pajak menyatakan dialog ini sebagai langkah awal reformasi untuk menciptakan level playing field antara produsen lokal dan importir, mendukung kepatuhan pajak dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertemuan lanjutan dijadwalkan untuk meninjau dampak kebijakan dan menyesuaikan regulasi sesuai kebutuhan industri film.