Industri Indonesia Hadapi Tantangan, Tumbuh 4,9 persen

Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan tantangan sektor industri pada konferensi pers di Jakarta. Ia menyoroti masuknya produk impor murah, baik legal maupun ilegal, serta penjualan produk Kawasan Berikat di pasar domestik.

Menurutnya, konflik Rusia‑Ukraina dan Iran‑Israel serta kebijakan kuota dan kenaikan harga gas memperburuk rantai pasok dan menambah biaya produksi. Ia menekankan pentingnya kebijakan proteksi karena 80 % produk manufaktur diserap pasar domestik, menopang 19,6 juta tenaga kerja dan investasi.

Meskipun demikian, sektor Industri Pengolahan Non‑Migas tumbuh 4,94 % tahun‑ke‑tahun pada kuartal IV 2024‑II 2025, menyumbang 17,24 % PDB, ekspor mencapai US$202,9 miliar (78,75 % total ekspor), investasi Rp568,4 triliun (40,72 % total) dan menyerap 19,55 juta pekerja (13,41 % tenaga kerja nasional). Menperin menegaskan komitmen melindungi industri, meningkatkan utilisasi produksi, serta memperkuat teknologi untuk daya saing.